Diberdayakan oleh Blogger.

Hot Todays

Kamis, 30 Agustus 2012

Bisnis Online, Bisnis Sampingan yang Laris Manis

Setelah pada posting sebelumnya terkait dengan toko online, tulisan kali ini juga seputar bisnis online, yaitu memperoleh penghasilan tambahan melalui bisnis online. Oke, langsung saja kita simak ...


Mempunyai penghasilan tambahan merupakan impian setiap orang. Dengan memiliki penghasilan tambahan, kesempatan untuk membuat tabungan masa depan terbuka lebar. Salah satu bisnis sampingan yang dapat di jalankan dengan tidak mengganggu pekerjaan utama ialah dengan berbisnis online.

Meningkatnya jumlah pengguna internet saat ini, menciptakan banyak peluang bisnis online yang bisa dijalankan sebagai usaha sampingan. Fasilitas internet yang bisa diakses selama 24 jam, memudahkan dalam membagi waktu antara pekerjaan utama dan menjalankan usaha.

Peluang bisnis melalui internet juga terbilang sangat murah, yang dibutuhkan hanya koneksi internet dan bisa dijalankan melalui blog, website maupun situs jejaring social yang saat ini marak digunakan masyarakat.

Sebelum memulai berbisnis online ada baiknya memahami atau meriset mengenai kondisi pasar internet. Pasar atau target market harus dikenali dengan baik. 

Pasar di internet sangat luas dan beraneka ragam. Pemain bisnis online bisa memilih pasar yang cukup besar jika punya kemampuan untuk merebut perhatian pasar lewat produk atau jasa yang ditawarkan. 

Contoh bisnis online yang saat ini banyak dijalankan antara lain bisnis affiliate, berjualan ebook, toko online, publisher iklan, designer website, freelance writer untuk media online, dan masih banyak lagi lainnya.

Untuk mengetahui tentang pasar internet dan toko online ikutilah berbagai seminar mengenai bisnis online seperti yang akan diadakan di Shop Fair ID pada 13 – 14 Juli di Epiwalk Jakarta yang menghadirkan para pakar bisnis online.

*
 
ShopFair 2012 digelar di Epiwalk, Kuningan, Jakarta pada 13-14 Juli 2012

Pengalaman Buka Toko Online : Dari Buku Anak-Anak Sampai Baju Hamil Menyusui

Sedikit cerita tentang pengalaman pertama membuka toko online.
Awal mula jualan online adalah karena keisengan. Iseng-iseng, daripada nganggur di rumah, jualan di internet kayaknya asyik,  pikirku awalnya (ternyata  benar2 asyik sih…hehe).

Idealnya, yang kita jual di internet adalah produk hasil karya kita sendiri. Maksudnya barang itu kita buat/ produksi sendiri. Tapi kalau tidak juga tak masalah, toh ada banyak supplier di luar sana yang menyediakan produk2 bagus untuk kita jualkan.

Waktu itu, saya tanya sana tanya sini untuk menentukan produk apa yang cocok untuk dijual secara online. Toko online pertama saya menjual buku untuk anak-anak. Awalnya hanya berjualan di facebook. setelah pesan barang ke supplier langsung deh upload gambar-gambar produk di facebook. Dan ternyata banyak juga yang berminat membelinya. Bahkan sampai ada orang Malaysia yang tertarik dan berminat untuk menjadi reseller untuk di jual di Malaysia …

Singkat cerita, toko online pertama lumayan laris manis :)  (Alhamdulillah). Bahkan sekarang malah ketagihan untuk membuka toko online baru dengan menjual produk lainnya.
Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya pilihan produk yang akan kami jual lagi adalah keperluan ibu hamil dan menyusui yaitu Baju Hamil, Baju Menyusui  dan lain-lain. Pertimbangannya sih simpel saja: setiap tahun pasti ada orang yang menikah dan melahirkan. Jadi, permintaan baju hamil pasti akan selalu ada terus.

Itu cerita singkat saya mengenai toko online. Kalau mau berkunjung silahkan klik www.Hamil-Menyusui.com
Terima kasih.

sumber

Kamis, 08 September 2011

BlackBerry Bikin Pabrik di Malaysia, RI Geram

VIVAnews - Pemerintah geram terhadap produsen BlackBerry, Research In Motion Company, atas pembangunan pabrik mereka di Malaysia. Sebab, pasar BlackBerry Malaysia jauh lebih sedikit dibandingkan Indonesia. "Tapi kenapa membangun pabrik di Malaysia?" Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan mempertanyakan, saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu 7 September 2011.

Gita mengatakan pasar telepon pintar asal Kanada itu di Indonesia sangat besar. Di Indonesia tahun ini saja RIM menargetkan penjualan 4 juta unit dengan harga rata-rata US$300 per unit. Sedangkan di Malaysia, RIM tak akan mampu menjual lebih dari 400 ribu unit. "Cuma sepersepuluhnya Indonesia," katanya.

Selain BlackBerry, pemerintah juga kesal terhadap produsen peralatan rumah tangga asal Jerman, Bosch, yang juga membangun pabrik solar panel di Malaysia, sedangkan pasar terbesarnya justru di Indonesia. "Ini yang perlu disikapi," ujar Gita.

Atas masalah ini pemerintah tengah mengkaji pemberian disinsentif kepada perusahaan yang memiliki pangsa besar di Tanah Air, namun tidak membangun pabrik di Indonesia. "Menteri Perindustrian sudah mengambil sikap," katanya.

Hingga kini, menurut Gita, pemerintah saat ini masih terus menginventaris produk-produk yang dikonsumsi dengan skala besar, namun tidak memiiliki pabrik di Indonesia. "Tidak ada alasan mereka tidak produksi di Indonesia," katanya. (kd)


sumber: bisnis.vivanews.com

WAWANCARA - Alfred Riedl: Wim Rijsbergen Tidak Layak Melatih Timnas Indonesia

GOAL.com: Bagaimana tanggapan Anda terhadap kekalahan yang dialami Indonesia dari Iran dan Bahrain?
Alfred Riedl: Saya hanya menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Bahrain. Mereka bermain tanpa inspirasi, spirit dan lemah secara taktis.

GOAL.com: Anda memilih pemain-pemain ini sebelum timnas ditangani Wim Rijsbergen. Dari dua kekalahan tersebut, apa yang berubah dari permainan timnas?

Alfred Riedl: Hampir semua pemain saya pilih karena mereka yang terbaik di Indonesia - pemain yang sama yang lolos melawan Turkmenistan. Tentunya bisa mengganti dua atau tiga pemain dengan yang lain tapi tidak lebih dari itu. Pertanyaannya adalah, apa yang dilakukan staf pelatih dengan para pemain? Bagaimana mereka mengatasi tekanan terhadap pemain, dan lain-lain? Banyak hal yang perlu dipertanyakan kepada pelatih dan staf teknisnya.

GOAL.com: Apa tanggapan Anda mengenai pernyataan Wim Rijsbergen usai pertandingan melawan Bahrain, yang menyebut pemain-pemain Indonesia yang Anda pilih tidak siap di level internasional?

Alfred Riedl: Hal itu tergantung pemahaman Anda terhadap level internasional. Dia harus melatih dan membimbing timnas Indonesia. Tim ini bukan Jerman atau Belanda! Dia harus tahu di mana dia bekerja! Minimal para suporter ingin melihat pemain berlari dan berjuang.

GOAL.com: Apa komentar Anda tentang sikap Wim yang menyalahkan para pemain timnas usai kekalahan dari Bahrain?

Alfred Riedl: Ketika Rijsbergen ditunjuk [sebagai pelatih timnas], saya bersikap netral terhadap pelatih baru. Tapi, saya mendengar dari berbagai saksi bahwa pelatih menghina pemain saat turun minum melawan Bahrain. Dia berteriak "f*ck you all, apabila kalian tidak bermain baik di babak kedua saya akan tendang kalian semua dari tim ini" [If you don't play better in the second half I will kick all of you out.] Bukan main tapi sungguh nyata! Daripada memberi semangat kepada para pemain usai tertinggal 1-0, dia malah menghina mereka. Di Eropa, [kalau seperti itu] Anda bisa langsung dipecat, atau pemain memukul Anda! Setelah itu saya tidak lagi berpihak pada Rijsbergen. Dia tidak layak menjadi pelatih timnas Indonesia! Sekitar tujuh pemain sudah mengumumkan mereka tidak akan lagi bermain di bawah pelatih ini. Masalah besar bagi PSSI.

GOAL.com: Banyak yang menginginkan Anda kembali menangani timnas. Bahkan Anda sempat menjadi trending topic di Twitter usai pertandingan melawan Bahrain. Komentar Anda?

Alfred Riedl: Kami tidak mampu memenangkan Piala AFF tapi kami mampu mengubah perasaan para suporter untuk timnas. Kedisiplinan, yang menjadi masalah pada tim sekarang ini seperti Boaz [Solossa], [Ian Louis] Kabes, dan [Kurnia] Meiga, juga komitmen kepada bangsa, iktikad, suatu hal baru yang dilihat suporter Indonesia telah lahir. Kami membangun antusiasme baru. Mungkin suatu hari saya akan kembali bekerja untuk timnas. Dalam bisnis gila ini Anda tidak akan pernah tahu.

GOAL.com: Jadi, apabila kasus dengan PSSI telah diselesaikan, dan PSSI kembali menawarkan tugas melatih timnas Indonesia, apakah Anda akan menerima?

Alfred Riedl: Ya, saya ulangi. Mungkin suatu saat nanti saya bisa kembali bekerja untuk timnas. Anda tidak akan pernah tahu dalam bisnis ini.

GOAL.com: Bagaimana perkembangan kasus Anda yang telah dilaporkan ke FIFA?

Alfred Riedl: Kasus dengan PSSI sudah beberapa minggu masuk FIFA, dan mereka akan mengambil keputusan. Saya hanya sekali bertemu dengan PSSI, sekitar dua minggu setelah saya dipecat. Sejak itu tidak pernah berhubungan lagi dengan PSSI.

GOAL.com: Apa harapan Anda dalam kasus FIFA ini?
Alfred Riedl: FIFA akan mengambil keputusan yang tepat. Mereka akan membantu saya!

GOAL.com: Bagaimana masa depan Anda? Apakah Anda telah ditawari pekerjaan oleh klub Indonesia atau negara lainnya?

Alfred Riedl: Saya akan terbang ke Laos dalam beberapa hari ke depan untuk berdiskusi [dengan asosiasi sepakbola Laos]. Ada perbincangan lainnya dengan sejumlah pihak, termasuk di Indonesia. Kemungkinan besar saya akan meninggalkan Jakarta dalam dua pekan ke depan kalau tidak ada hal luar biasa yang terjadi.

Ada Pihak yang Terus Mendesain Nazaruddin Agar Berbohong

Jakarta - Pengakuan Nazaruddin soal pemberian uang kepada pimpinan KPK Chandra M Hamzah tidak bisa langsung dipercayai. Sebab, selama ini Nazaruddin diketahui sering tak jujur dalam memberikan pernyataan.

"Sudah sering mendengar ngomong macam-macam, pengakuan Nazar juga tidak sekali ini saja," ujar peneliti dari Pusat Kajian Anti (Pukat) Korupsi Universitas Gadjah Mada (UGM), Hifdzil Alim saat dihubungi detikcom, Kamis (8/9/2011) malam. 

"Beberapa pengakuan dia terkesan bohong, dia bilang ke MK tidak kasih duit, tapi ternyata kasih," imbuhnya.

Hifdzil menduga pengakuan-pengakuan Nazar yang diragukan kebenarannya ini merupakan bagian dari manuver yang dilakukannya. Sepanjang pengamatan Hifdzil, sejak kembali dari Bogota, Kolombia, Nazar mulai melakukan serangkaian manuver.

Mulai dari mengirim surat kepada Presiden SBY dan meminta perlindungan bagi istri dan anaknya, kemudian menyatakan tak mau bicara tentang keburukan-keburukan politisi DPR. Dengan adanya pengakuan terbaru Nazar soal pemberian uang kepada Chandra namun urung dilakukan ini, Hifdzil melihat ada dua hal yang perlu dicermati.

"Pertama, apakah pengakuan ini memang serius," tuturnya.

Menurut Hifdzil, pengakuan Nazar ini mengingatkan kembali pada kasus percobaan penyuapan yang menyeret Anggodo Widjojo. Dan saat itu, pernyataan Anggodo yang mengaku memberi uang ke pimpinan KPK tidak terbukti.

Oleh karena itu, Hifdzil menyarankan Komite Etik dan juga penyidik KPK untuk mendalami motif Nazar terkait pengakuan tersebut. Caranya, yakni pemeriksaan terhadap Nazar harus dilakukan lebih mendalam.

"Pengakuan ini penting untuk ditelusuri, sebenarnya motifnya apa. Mau memberikan tidak jadi, apa motifnya," ucap Hifdzil.

Kedua, terkait pengakuan tersebut, Hifdzil menduga ada pihak-pihak lain yang menekan Nazar. Atau bisa juga ada kasus yang lebih besar yang ingin ditutupi Nazar.

"Jangan-jangan by design. Kalau ternyata by design, jangan-jangan ada yang menekan Nazar untuk menarik pengakuannya. Tidak jadi duit dikasih, siapa yang ada di balik ini dan ini tugas KPK," tandasnya.

(nvc/ape) 


sumber: detiknews.com

Mengemis di Kota, Hidup Mewah di Desa

Jakarta - Gang-gang sempit dengan rumah yang saling berhimpitan menjadi pandangan khas di Kebon Singkong, Kelurahan Klender, Jakarta Timur. Inilah kampung pengemis.

Ada sekitar 3 RW di kawasan ini. Warga yang tinggal di Kebon Singkong kebanyakan pendatang. Mayoritas mereka berasal dari Indramayu, Jawan Barat.

Dulunya kawasan padat penduduk ini hanyalah hamparan kebun singkong. Namun sejak tahun 1980-an perlahan-lahan rumah semi permanen dibangun menggantikan tanaman singkong. “Sampai sekarang meski perkebunan singkong sudah tidak ada, kampung ini tetap disebut Kebon Singkong,” kata Yayan, tokoh pemuda di Jakarta Timur.

Seiring perkembangan, daerah Kebon Singkong menjadi kawasan padat dan ramai. Bahkan kawasan ini belakangan dilabeli "danger" sebab banyak residivis yang bersembunyi dan tinggal di kawasan ini.

Selain dikenal sebagai daerah yang rawan kriminalitas, daerah ini juga disebut-sebut sebagai kampung jablay. Dulu banyak perempuan penghibur yang sering mangkal di lokalisasi Prumpung, Jatinegara, mengontrak di daerah ini. Namun seiring meredupnya lokalisasi Prumpung, para pekerja seks komersial (PSK) yang tinggal di daerah tersebut perlahan berkurang. Sekarang di Kebon Singkong banyak dihuni para pengemis. Mereka adalah warga Indramayu.

“Setiap bulan puasa ratusan orang dengan menumpang truk datang ke sini mengontrak rumah," ujar Berra Hanson, warga Kebon Singkong, kepada detik+. Hanson yang memiliki 20 petak kontrakan mengaku kecipratan untung setiap bulan puasa. Sebab seluruh kontrakannya penuh terisi. Padahal bulan biasa paling hanya terisi separuhnya. Para pengontrak itu adalah pengemis yang rutin beroperasi di wilayah Menteng dan Jatinegara.

Tarif kontrakan milik Hanson bervariasi. Untuk petakan yang ada di bawah yang ukurannya 3x6 meter dipatok Rp 350 ribu-Rp 500 ribu per bulan. Untuk petakan yang di atas yang ukuranya lebih kecil harga sewa yang dikenakan Rp 150 ribu- Rp 250 ribu. Harga-harga itu sudah termasuk biaya listrik.

"Biar pengemis mereka bayar kontrakan selalu tepat waktu. Dan mereka membayar dengan uang pecahan seribuan hasil mengemis. Sudah diiketin duitnya sama mereka," celetuk Hanson sambil tersenyum.

Di Kebon Singkong, terdapat ratusan kontrakan yang dihuni para pengemis. Kalau bulan puasa tiba, jumlahnya makin banyak lagi. Sekitar 200-300 orang menyusul datang.

Para pengontrak tinggal dengan peralatan seadanya. Paling hanya tikar dan kasur lipat. Tidak ada perabot-perabot yang mewah. Padahal pendapatan mereka rata-rata per hari bisa dibilang lumayan. Mereka bisa mendapatkan uang paling kecil Rp 200 ribu per hari.

"Seorang pengemis yang ngontrak di saya bilang, paling apes mereka dalam sehari dapatnya Rp 200 ribu per hari. Tapi umumnya mereka dapat uang sekitar 500 ribu-Rp 600 ribu per hari," ujar Hanson.

Omongan Hanson bukan isapan jempol belaka. Sebab beberapa waktu lalu seorang nenek-nenek buta yang menghuni kontrakan miliknya mengaku kehilangan celengan. Nenek itu bilang uang yang ada di dalam celengan jumlahnya Rp 900 ribu hasil mengemis selama 4 hari sebelumnya.
"Bayangin aja dalam 4 hari saja nenek itu bisa menabung Rp 900 ribu. Kalau sebulan bisa dapat berapa duit itu nenek," kata pria asal Medan itu.

Sekalipun dapat duit banyak dari mengemis, namun kehidupan mereka di kontrakan seperti orang tidak punya. Sebab uang hasil mengemis biasanya secara rutin dikirim ke kampung untuk beli sawah dan membangun rumah.

Hanson mengaku pernah melihat rumah-rumah mereka saat menghadiri kondangan warga setempat yang menggelar acara khitanan anaknya di daerah Haur Geulis, Indramayu. Saat datang ikut hajatan di sana ia ditunjuki rumah para pengemis yang ngontrak di Kebon Singkong.

Alangkah terkejutnya Hanson karena ternyata rumah mereka di kampung besar dan rapi. Bahkan saat dia bertamu melihat perabotannya sangat wah. "Kamar mandi saja ada bathtubnya. Malah ada yang punya kolam renang segala," kata Hanson takjub.

Dari situlah Hanson dan sejumlah warga di Kebon Singkong maklum mengapa dari waktu ke waktu, warga dari Indramayu banyak berdatangan. Mereka ingin mengikuti jejak saudara atau tetangganya yang bisa hidup wah di kampung hanya dengan mengemis.

Nuki Senan, juga warga setempat, menjelaskan para pengemis yang tinggal di Kebon Singkong kebanyakan orang-orang tua, cacat dan anak-anak. Sementara bapak-bapak atau ibu-ibunya bertugas mengawasi dan mengantar jemput para pengemis. Mengapa demikian? Sebab bila yang mengemis adalah orang buta atau anak-anak biasanya mendapat uang banyak. Kalau orang dewasa apalagi dalam kondisi normal dapatnya sedikit. "Dapat Rp 30 ribu per hari saja sudah syukur," ujar Nuki.

Jangan heran jika orang-orang dewasa berasal dari desa tempat tinggal pengemis lebih menggantungkan ekonomi kepada anak-anaknya. Mereka disuruh mengemis. Hanya orang dewasa yang cacat yang justru mencari uang sendiri karena kondisi itu akan menerbitkan empati.

Demi mendapat empati, maka banyak orang buta di Kebon Singkong tidak mau diobati. Mobil-mobil pelayanan penyakit katarak yang sempat datang ke daerah itu selalu sepi peminat."Mereka (orang buta) tidak mau diobati. Sebab kebutaan mereka anggap sebagai aset untuk mengemis. Begitu juga yang cacat," ujar Nuki.

Begitu berharganya orang buta di kalangan pengemis sampai-sampai antar sesama pengemis sering berselisih. Mereka berupaya mendapatkan mobil, ini merupakan istilah untuk orang buta yang mengemis. Terkadang terjadi persaingan harga sewa bagi pengemis buta ini.

"Di sini pengemis buta banyak yang beristri lebih dari satu orang. Mereka (orang buta) jadi rebutan karena dianggap sebagai aset untuk dapat uang," terangnya. Sekalipun wilayahnya banyak dihuni para pengemis, namun warga setempat yang bukan pengemis tidak merasa terganggu bila dicap sebagai kampung pengemis. Pasalnya, warga bisa ikut meraup berkah dari para pengemis itu. Paling tidak, kata Nuki, �warung atau rumah petakan jadi laku. �

Hubungan simbiosis mutualisme antara pengemis dan warga membuat hubungan bertetangga di Kebon Singkong berjalan harmonis. "Mereka tidak banyak berulah karena mereka kebanyakan menghabiskan waktunya di luar. Datang ke kontrakan hanya untuk istirahat saja," pungkasnya.



sumber: detiknews.com

Sabtu, 03 September 2011

iPhone 5 Bisa Jadi Lebih Tipis dan Lebih Lebar


Rumor iPhone 5 terbaru, gadget fenomenal yang sangat ditunggu-tunggu para pecinta Apple. Jika laporan ini benar, maka disain iPhone 5 nantinya akan lebih tipis dan lebih lebar.
Blog Itali MacityNet memposting serangkaian foto yang disebut-sebut sebagai chasing iPhone 5. Foto-foto tersebut menunjukkan iPhone 4 serta iPod Touch generasi ke-4 sebagai pembanding chasing.
Tapi dikutip Mashable, bahwa si pembuat chasing tersebut selalu menjadi sumber-sumber rumor Apple. Tapi track record mereka jauh dari sempurna. Seringkali terjadi bahwa produsen selalu membuat prototype atas gadget terbaru sesuai tebakan mereka sendiri.
Jika rumor tersebut benar, maka bisa jadi iPhone 5 nantinya akan mempunyai layar yang lebih lebar. iPhone 4 sekarang ini menggunakan layar berukuran 3.5 inch yang terasa pas di kantong, terutama bagi wanita. Tapi tren dalam 18 bulan silam selalu trend ponsel pintar dengan layar yang lebih lebar dan lebar.
Kalau lebih lebar, bisa jadi tak lagi nyaman di kantong. Tapi, bukankah lebih enak saat menonton video di layar yang lebih lega?
sumber: gugling.com 

Detik.Com

Kaskus.Us | BERITA DAN POLITIK

KOMPAS.com | Nasional

KOMPAS.com | Internasional

Lintas Berita.com

Tempointeraktif.com | News

ANTARANews.com | Berita Terkini

dakwatuna.com

Inilah.com | Terkini

Okezone.com

Eramuslim.com | Berita

VIVAnews.com | NASIONAL

Surya.co.id

Hidayatullah.com

ANTARA.com | Berita Terkini

Gatra.com

Republika.co.id

SuaraMerdeka.com

Bisnis.com | News

BBC.co.uk | Indonesia

Berita8.com

Poskota.co.id | News

VOANews.com | Indonesian

IndonesiaHeadline.com | Berita Indonesia

Erabaru.net | Nasional

TheJakartaPost.com

Mediaindonesia.com

Liputan6.com

TheIndonesiaToday.com | Breaking News